Meneladani Semangat Hari Santri di
Yayasan I’anatut Tholibin
Hari Santri Nasional telah menjadi
momentum bersejarah yang selalu ditunggu-tunggu oleh Santri di seluruh penjuru Negeri.
Perayaan ini tak hanya sekadar seremoni, tetapi juga ajang untuk merefleksikan
semangat perjuangan, pengabdian, dan keikhlasan yang menjadi karakteristik para
santri. Pada 22 Oktober 2024, Yayasan I’anatut Tholibin ikut meramaikan
peringatan Hari Santri dengan serangkaian kegiatan penuh makna yang tak hanya
menyentuh sisi spiritual tetapi juga mempererat persaudaraan.
Kegiatan dimulai dengan upacara bendera
di halaman Pesantren. Seluruh santri, ustadz, dan
ustadzah hadir dalam balutan semangat kebersamaan. Upacara ini bukan sekadar
rutinitas tahunan, melainkan bentuk penghormatan kepada para santri terdahulu
yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad yang
diserukan oleh KH. Hasyim Asy’ari menjadi bukti sejarah tentang bagaimana
santri memiliki peran signifikan dalam menjaga kedaulatan bangsa. Dalam konteks
ini, upacara Hari Santri di Yayasan I’anatut Tholibin menjadi simbol komitmen
generasi muda pesantren untuk melanjutkan nilai-nilai luhur tersebut.
Setelah upacara, seluruh peserta menuju
maqbarah pendiri pesantren, Nyai Hj. Mar’atus Sholehah, untuk melaksanakan
ziarah bersama. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat dan takdzim.
Pembacaan istighotsah dan tahlil mengisi suasana, menciptakan aura spiritual
yang mendalam. Ziarah ini tak hanya menjadi momen untuk mendoakan pendiri
pesantren, tetapi juga menjadi pengingat betapa besar jasa para ulama dalam
membangun pondasi pesantren yang terus berkembang hingga kini. Melalui kegiatan
ini, santri diajak untuk merenungkan perjuangan Nyai Hj. Mar’atus Sholehah dan
bagaimana mereka dapat meneruskan perjuangan tersebut dalam kehidupan
mereka.
Kegiatan Hari Santri di Yayasan I’anatut
Tholibin ditutup dengan acara makan bersama. Suasana akrab dan hangat terlihat
saat para santri, ustadz, dan ustadzah duduk bersama menikmati hidangan. Acara
ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi inti kehidupan santri di
pesantren, saling menghormati, dan menjalin hubungan harmonis antar individu
menjadi pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Yayasan
I’anatut Tholibin menunjukkan bagaimana pesantren mampu memadukan tradisi,
pendidikan, dan keagamaan dalam satu kesatuan yang bermakna. Upacara, ziarah,
dan kebersamaan bukan hanya menjadi agenda seremonial tetapi juga menjadi media
pendidikan karakter bagi para santri. Semangat untuk menjaga akhlak, ilmu, dan
nilai-nilai agama terus dipupuk agar santri tidak hanya menjadi individu yang
cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang unggul.
Dalam perspektif yang lebih luas,
peringatan Hari Santri menjadi pengingat bahwa peran santri tidak berhenti di
lingkup pesantren. Sebagai generasi penerus, santri memiliki tanggung jawab
untuk terlibat aktif dalam membangun masyarakat dan bangsa. Nilai-nilai
keikhlasan, disiplin, dan pengabdian yang diajarkan di pesantren adalah bekal
yang sangat berharga untuk menghadapi tantangan zaman.
Melalui peringatan ini, kita diajak
untuk merenungkan kembali makna menjadi santri di era modern. Menjadi santri
bukan hanya tentang belajar agama, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat
dan membawa pesan perdamaian serta kebaikan di manapun mereka berada. Perayaan
Hari Santri di Yayasan I’anatut Tholibin adalah contoh nyata bagaimana
pesantren dapat menjadi pusat pembentukan karakter dan pemberdayaan generasi
muda.
Semoga semangat Hari Santri ini terus
menginspirasi kita untuk melangkah ke depan dengan tetap berpijak pada
nilai-nilai luhur yang telah diwariskan para pendahulu. “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.
Huzaimah,/Al-Qolaam
Komentar
Posting Komentar